Sergai | Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan di berbagai desa. Diantara ratusan desa tersebut, Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis masuk dalam 50 besar Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dan Kampung Tahu di Desa Dolok Manampang Kecamatan Dolok Masihul yang juga dkembangkan menjadi Desa Wisata.
Demikian Bupati H Darma Wijaya memperkenalkan kedua desa tersebut dalam Workshop Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Sergai yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Pantai Pondok Permai, Selasa (12/7/2022).
“ Saat ini destinasi pantai yang dimiliki Tanah Bertuah Negeri Beradat sudah mendapat hati di masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Saya ingin daerah lain ada yang mengikuti jejak kita yang sudah tenar dengan wilayah pantainya,” ujarnya di hadapan seluruh peserta yang hadir.
Iapun menyebut jika kita bicara tentang pantai, tentu sudah banyak yang mengetahui ragam pantai di Sergai seperti Pantai Cermin. Oleh karenanya, untuk ke depan saat ini Pemkab Sergai sedang fokus mengenalkan potensi wisata ke daerah lain yang tak kalah menarik lainnya, ungkap Bang Wiwiek sapaan akrabnya.
Lebih lanjut disampaikan Bupati jika dalam mengelola desa wisata, tentu membutuhkan proses waktu yang panjang. Namun usaha tidak mengkhianati hasil, terbukti saat ini Desa Buluh Duri kian terkenal. Apalagi semenjak kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno yang langsung terjun ke lokasi dan menjajal arung jeram sekaligus memuji panorama alam yang indah di sana.
“Kami harap prestasi yang telah diraih oleh Desa Buluh Duri ini dapat disusul oleh Kampung Tahu yang saat ini sudah mampu menembus 500 besar ADWI 2022. Prestasi ini diharapkan dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat terutama pada sektor ekonomi,” katanya sembari menambahkan jika Kampung Tahu yang berlokasi di Desa Dolok Manampang merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa tersebut.
Bang Wiwiek pun sempat berpromosi jika tahu yang diproduksi oleh Kampung Tahu rasanya sangat enak dan telah mendapat pujian dari Ketua Umum APKASI saat lawatan ke Sergai beberapa waktu lalu.
Melalui workshop ini, ia berharap bisa menambah keilmuan masyarakat khususnya para penggiat untuk terus mengembangkan dan menggali potensi desanya. “ Semoga yang kita lakukan hari ini mampu membangun motivasi bagi pengelola desa wisata untuk lebih mengembangkan dan menggerakkan desa sebagai penggerak ekonomi dengan mengedepankan kearifan lokal," pungkasnya.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Harwan Eko Cahyo melalui Koordinator Area 1 Ali Nurman menyebut bahwa untuk kelancaran pengembangan Desa Wisata agar berjalan dengan baik, yang dibutuhkan adalah sinergi dengan berbagai pihak.
Dalam kesempatan itu, Ia menginginkan 4 (empat) hal digelarnya workshop ini yaitu; Tahu, Paham, Sadar, dan Mau (TPSM). Menurutnya, sulit untuk mengembangkan desa wisata jika pengetahuan dan pemahaman yang kita dapat tidak diiringi dengan kemauan.
Dr.Sofyan Tan, Anggota DPR RI yang juga hadir dikesempatan itu, turut mendukung Pemkab Sergai untuk mengembangkan Desa Wisata. Ia berpendapat jika sektor wisata mampu menjadi penghasil PAD yang menjanjikan.
Disampaikannya jika salah satu faktor yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan adalah keamanan. Oleh karena itu, jika rasa aman itu dirasakan oleh setiap wisatawan yang sudah mendatangi suatu tempat, bukan tidak mungkin dia akan datang lagi dan semakin menikmati wisatanya karena aman dan nyaman," tandasnya. (Dian M)